Jakarta, 26 Februari 2018 - Rumah
Millennials berkolaborasi dengan Parfi 56 dan Pusbangfilm dalam menghadirkan
serangkaian acara dialog antar millennials bertajuk Future Destination.
Rangkaian acara ini dikemas dalam 3 seri yang akan diselenggarakan
berturut-turut di bulan Februari, Maret, dan April 2018 dengan mengusung tema
besar mengenai dunia seni peran dan industri perfilman.
Seri pertama
dari Future Destination telah diadakan pada tanggal 24 Februari 2018 lalu,
berlokasi di XXI Epicentrum, kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan.
Dihadiri oleh kurang lebih 274 peserta yang sangat antusias mengikuti jalannya
acara yang bertemakan ‘Pendalaman dan Belajar Membangun Karakter dalam Sebuah
Film.’ Melalui acara ini, peserta dapat berdiskusi serta berdialog langsung
dengan beberapa sosok inspiratif di dunia seni peran Indonesia, antara lain:
1.
Prilly Latuconsina – Pekerja Seni
dan Entrepreneur
2.
Marcella Zalianty – Ketua Umum
Parfi 56
3.
Stephanus Ciprut – Acting Coach
4.
Yayu Unru – Actor & Acting
Coach
5.
Ricky Harun – Actor
6.
Ayu Dyah Pasha – Senior Actress
7.
Ray Sahetapi – Senior Actor
Selain
memberikan materi, para narasumber yang hadir juga membagikan pengalamannya
dalam mendalami peran, mengolah rasa, hingga membangun karakter dalam sebuah film.
Peran aktor dan aktris menjadi sangat penting dalam sebuah film, karena mereka
lah yang pada akhirnya harus mampu menghidupkan karakter rekaan penulis
skenario. Karenanya, salah satu aspek penting untuk menghasilkan film yang
berkualitas adalah aktor dan aktris yang mampu mendalami dan membangun perannya
dengan baik.
Berbicara mengenai
industri perfilman Indonesia, kian hari kian menunjukkan pertumbuhan yang positif,
baik dari aspek kualitas, jumlah penonton, hingga pendapatan. Banyak judul film
Indonesia yang sukses meraup jumlah penonton yang fantastis, sebut saja Habibie
& Ainun yang telah diapresiasi oleh lebih dari 4,5 juta penonton, hingga
film Danur yang bergenre horor pun mampu menyedot perhatian lebih dari 2,7 juta
penonton.
Film
seakan-akan sudah menjadi bagian dari hidup manusia karena sifatnya yang
menghibur dan juga edukatif. Film telah memiliki pasarnya sendiri di tengah
masyarakat. Mengutip data dari Cinema 21, jumlah penonton film Indonesia di
tahun 2016 mencapai 34,5 juta. Angka tersebut meningkat 12% dibandingkan periode
yang sama pada tahun sebelumnya, sekaligus merupakan yang terbanyak dalam kurun
waktu sewindu terakhir.
Melihat
fakta tersebut, film bisa menjadi sebuah sektor produktif yang sangat
menjanjikan dan menjadi lahan potensial untuk memperkuat perekonomian nasional.
Generasi millennials yang pada tahun 2020 diproyeksikan akan mendominasi usia
produktif Indonesia, diharapkan turut serta mengambil peran untuk membangun dan
memperkuat industri kreatif yang sedang dan terus berkembang di Indonesia.
Rumah
Millennials, Parfi 56, dan Pusbangfilm memiliki visi dan misi yang sama untuk
mengedukasi dan menyebarkan dampak positif untuk generasi muda Indonesia agar
mampu turut memperkuat industri kreatif melalui acara dialog Future Destination
ini. Future Destination sendiri merupakan sebuah campaign dari Parfi 56 untuk mengajak generasi millennials lebih
bijak dan cerdas dalam menggunakan media sosial, menyiapkan generasi yang siap
menghadapi zaman, serta membentuk stereotype
generasi millennials menjadi lebih positif.
Dalam seri
pertama Future Destination ini, selain menghadirkan sesi dialog dan diskusi
terbuka dengan para narasumber yang ahli di bidangnya, para peserta juga akan
diajak untuk ‘nobar’ atau nonton
bareng film Surga Yang Tak Dirindukan 2. Dari kegiatan tersebut diharapkan generasi
millennials mampu memahami teori serta melihat langsung aplikasinya di dalam
sebuah film. Diharapkan acara Future
Destination ini mampu menjadi bentuk komitmen Rumah Millennials, Parfi 56, dan
Pusbangfilm dalam mendukung industri perfilman sebagai salah satu pilar ekonomi
kreatif Indonesia.
Pusbangfilm
pun giat melakukan kampanye cinta film Indonesia dalam berbagai bentuk antara
lain, poster, iklan layanan masyarakat, maupun webseries yang bertujuan untuk menggugah kepedulian masyarakat
terhadap film Indonesia. Hasil yang diharapkan adalah adanya kesadaran
masyarakat untuk turut mendukung dan memelihara film-film Indonesia, antara
lain dengan tidak melakukan pembajakan secara ilegal, memilih tontonan sesuai
usia, serta menjadikan tontonan sebagai tuntunan.
Nah Sobat Millennials, yuk, nonton film di bioskop dan
bangga film Indonesia!
No comments:
Post a Comment